Kamis, 23 Agustus 2012

Sepatu Anggota Paskibra Kotamobagu copot


 
INSIDEN KEMERDEKAAN: Tampak kaki kanan Lestari Lantah tidak lagi memakai sepatu. Namun, tetap serius dan konsentrasi untuk menyelesaikan tugas kenegaraan.
KOTAMOBAGU— Salah seorang anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kotamobagu mengalami insiden saat upacara peringatan HUT ke-67 Kemerdekaan RI, di Lapangan Kotamobagu, kemarin. Sepatu sebelah kanan, lepas. Sepatu itu dibiarkan begitu saja dan menjadi perhatian peserta upacara. Kejadian ini sama saat anggota Paskibra Bima, Nusa Tenggara Barat, 2010 lalu.

Lestari Lantah, anggota Paskibra yang bertugas mengiringi pasukan 17. Saat memasuki Lapangan Kotamobagu dan menerima bendera merah putih yang akan dikibarkan dari Inspektur Upacara (Irup) semuanya tampak normal. Sepatu siswa kelas II SMA Negeri 3 Kotamobagu itu, terlepas saat pembentukan formasi barisan.  

Meski demikian, Lestari tetap berkonsentrasi menuntaskan tugasnya sampai merah putih berkibar. Ia tetap menyatukan gerakan kaki dan tangannya bersama tim Paskibra. Beruntung, Lapangan Kotamobagu dilapisi rumput tebal, sehingga mengurangi sakit di kaki. Hingga keseluruhan rangkaian upacara, sepatu kanan Lestari tetap dibiarkan di tengah lapangan. Peserta upacara memberikan aplaus atas kesuksesan Paskibra.

Diwawancarai usai upacara, mata Lestari terlihat berkaca-kaca. Namun, bukan karena sepatunya yang lepas, tetapi apresiasi dari para pelatih. “Saya sangat bersyukur, kami dinyatakan sukses mengibarkan bendera merah putih. Soal sepatu saya, pelatih katakan itu tidak masalah,” ujarnya.

Ia menambahkan, insiden itu bukan sesuatu yang disengaja. “Memang sempat canggung juga, karena pijakan kaki tidak sama lagi, tapi karena selama latihan kita diajarkan disiplin dan tidak membuat gerakan tambahan, sehingga saya tetap konsentrasi,” sebutnya.

Terpisah, Rustam Korompot, Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi Purna Paskibra Indonesia (PPI) Kotamobagu yang juga koordinator pelatih Paskibra, menilai insiden seperti itu terbilang biasa. “Paskibraka nasional juga pernah mengalami kejadian dalam tugas. Asalkan tidak membuat gerakan tambahan. Itu yang membuat kami (pelatih) memberikan apresiasi,” kata Rustam.(fir)

sumber:http://www.manadopost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=114583

0 komentar

Posting Komentar