Selasa, 15 Mei 2012

Sejarah Kabupaten Bolaang mongondow

Penduduk asli Bolaang Mongondow berasal dari keturunan Gumalangit dan Tendeduata serta
Tumotoibokol dan Tumotoibokat, awalnya mereka tinggal di gunung Komasaan (Bintauna). Kemudian
menyebar ke timur di tudu in Lombagin, Buntalo, Pondoli', Ginolantungan sampai ke pedalaman tudu
in Passi, tudu in Lolayan, tudu in Sia', tudu in Bumbungon, Mahag, Siniow dan lain-lain. Peristiwa
perpindahan ini terjadi sekitar abad 8 dan 9.
Nama Bolaang berasal dari kata "bolango" atau "balangon" yang berarti laut. Bolaang atau
golaang dapat pula berarti menjadi terang atau terbuka dan tidak gelap, sedangkan Mongondow dari
kata ‘momondow’ yang berarti berseru tanda kemenangan.
Desa Bolaang terletak di tepi pantai utara yang pada abad 17 sampai akhir abad 19 menjadi
tempat kedudukan istana raja, sedangkan desa Mongondow terletak sekitar 2 km selatan Kotamobagu.
Daerah pedalaman sering disebut dengan ‘rata Mongondow’. Dengan bersatunya seluruh
kelompok masyarakat yang tersebar, baik yang yang berdiam di pesisir pantai maupun yang berada di
pedalaman Mongondow di bawah pemerintahan Raja Tadohe, maka daerah ini dinamakan Bolaang
Mongondow.
Setiap kelompok keluarga dari satu keturunan dipimpin oleh seorang Bogani (laki-laki atau
perempuan) yang dipilih dari anggota kelompok dengan persyaratan : memiliki kemampuan fisik
(kuat), berani, bijaksana, cerdas, serta mempunyai tanggung jawab terhadap kesejahteraan kelompok
dan keselamatan dari gangguan musuh.
Mokodoludut adalah punu’ Molantud yang diangkat berdasarkan kesepakatan seluruh bogani.
Mokodoludut tercatat sebagai raja (datu yang pertama). Sejak Tompunu’on pertama sampai ketujuh,
keadaan masyarakat semakin maju dengan adanya pengaruh luar (bangsa asing). Perubahan total
mulai terlihat sejak Tadohe menjadi Tompunu’on, akibat pengaruh pedagang Belanda dirubah istilah
Tompunu’on menjadi Datu (Raja).
Tadohe dikenal seorang Datu yang cakap, sistem bercocok tanam diatur dengan mulai
dikenalnya padi, jagung dan kelapa yang dibawa bangsa Spanyol pada masa pemerintahan Mokoagow
(ayah Tadohe). Tadohe melakukan penggolongan dalam masyarakat, yaitu pemerintahan
(Kinalang) dan rakyat (Paloko’). Paloko’ harus patuh dan menunjang tugas Kinalang, sedangkan
Kinalang mengangkat tingkat penghidupan Paloko’ melalui pembangunan disegala bidang, sedangkan
kepala desa dipilih oleh rakyat.
Tadohe berhasil mempersatukan seluruh rakyat yang hidup berkelompok dengan boganinya
masing-masing, dan dibentuk sistem pemerintahan baru. Seluruh kelompok keluarga dari Bolaang,
Mongondow (Passi dan Lolayan), Kotabunan, Dumoga, disatukan menjadi Bolaang Mongondow. Di
masa ini mulai dikenal mata uang real, doit, sebagai alat perdagangan.
Pada zaman pemerintahan raja Corenelius Manoppo, raja ke-16 (1832), agama Islam masuk
daerah Bolaang Mongondow melalui Gorontalo yang dibawa oleh Syarif Aloewi yang kawin dengan
putri raja tahun 1866. Karena keluarga raja memeluk agama Islam, maka agama itu dianggap sebagai
agama raja, sehingga sebagian besar penduduk memeluk agama Islam dan turut mempengaruhi
perkembangan kebudayaan dalam beberapa segi kehidupan masyarakat. Sekitar tahun 1867 seluruh
penduduk Bolaang Mongondow sudah menjadi satu dalam bahasa, adat dan kebiasaan yang sama
(menurut N.P Wilken dan J.A.Schwarz).
Pada tanggal 1 Januari 1901, Belanda dibawa pimpinan Controleur Anton Cornelius Veenhuizen
bersama pasukannya secara paksa bahkan kekerasan berusaha masuk Bolaang Mongondow
melalui Minahasa, setelah usaha mereka melalui laut tidak berhasil dan ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Riedel Manuel Manoppo dengan kedudukan istana raja di desa Bolaang. Raja Riedel
Manuel Manoppo tidak mau menerima campur tangan pemerintahan oleh Belanda, maka Belanda
melantik Datu Cornelis Manoppo menjadi raja dan mendirikan komalig (istana raja) di Kotobangon
pada tahun 1901. Pada tahun 1904, dilakukan perhitungan penduduk Bolaang Mongondow dan berjumlah
41.417 jiwa.
Pada tahun 1906, melalui kerja sama dan kesepakatan dengan raja Bolaang Mongondow, W.
Dunnebier mengusahakan pembukaan Sekolah Rakyat dengan tiga kelas yang dikelola oleh zending
di beberapa desa; yakni : desa Nanasi, Nonapan, Mariri Lama, Kotobangon, Moyag, Pontodon, Pasi,
Popo Mongondow, Otam, Motoboi Besar, Kopandakan, Poyowa Kecil dan Pobundayan dengan total
murid sebanyak 1.605 orang, sedangkan pengajarnya didatangkan dari Minahasa.
Pada tahun 1937 dibuka di Kotamobagu sebuah sekolah Gubernemen, yaitu Vervolg School
(sekolah sambungan) kelas 4 dan 5 yang menampung lepasan sekolah rakyat 3 tahun.
Ibukota Bolaang Mongondow sebelumnya terletak disalah satu tempat di kaki gunung Sia’ dekat
Popo Mongondow dengan nama Kotabaru. Karena tempat itu kurang strategis sebagai tempat
kedudukan controleur, maka diusahakan pemindahan ke Kotamobagu dan peresmiannya diadakan
pada bulan April 1911 oleh Controleur F. Junius yang bertugas tahun 1910-1915.
Pada tahun 1911 didirikan sebuah rumah sakit di ibukota yang baru Kotamobagu. Rakyat mulai
mengenal pengobatan modern, namun ada juga yang masih mempertahankan dan melestarikan pengobatan
tradisional melalui tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat dan sampai sekarang dibudayakan
secara konvensional.
Sejak semula, masyarakat Bolaang Mongondow mengenal tiga macam cara kehidupan bergotong
royong yang masih terpelihara dan dilestarikan terus sampai sekarang ini, yaitu : Pogogutat
(potolu adi’), Tonggolipu’, Posad (mokidulu). Tujuan kehidupan bergotong royong ini sama, namun
cara pelaksanaaannya agak berbeda.
Penduduk pedalaman yang memerlukan garam atau hasil hutan, akan meninggalkan desanya
masuk hutan mencari damar atau ke pesisir pantai memasak garam (modapug) dan mencari ikan.
Dalam mencari rezeki itu, sering mereka tinggal agak lama di pesisir, maka disamping masak garam
mereka juga membuka kebun. Tanah yang mereka tempati itulah yang disebut Totabuan yang dapat
diartikan sebagai tempat mencari nafkah.
Bila ada tamu yang bertandang pada masa kerajaan, biasanya disuguhi sirih pinang, tamu pria
atau wanita terutama orang tua. Sirih pinang diletakkan dalam kabela' (dari kebiasaan ini diciptakan
tari kabela sebagai tari penjemput tamu). Tamu terhormat terutama pejabat di jemput dengan
upacara adat. Tarian Kabela sampai saat ini tetap lestari di bumi Totabuan.
Tarian yang ada di Bolaang Mongondow cukup beragam diantaranya tarian tradisional yang
terdiri dari Tari Tayo, Tari Joke', Tari Mosau, Tari Rongko atau Tari Ragai, Tari Tuitan; juga tarian
kreasi baru seperti Tari Kabela, Tari Kalibombang, Tari Pomamaan, Tari Monugal, Tari Mokoyut, Tari
Kikoyog dan Tari Mokosambe.
Upacara monibi terakhir diadakan pada tahun 1939 di desa Kotobangon (tempat kedudukan
istana raja) dan di desa Matali (tempat pemakaman raja dan keturunannya).
Transmigran ke Bolaang Mongondow pertama kali datang pada tahun 1963 dengan jumlah
1.549 jiwa (349 KK) & ditempatkan di Desa Werdhi Agung. Para transmigran berikutnya ditempatkan
di desa Kembang Mertha (1964), Mopuya (1972/1975), Mopugad (1973/1975), Tumokang
(1971/1972), Sangkub (1981/1982), Onggunai (1983/1984), Torosik (1983/1984) dan Pusian/Serasi
(1992/1993). lengkap
Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, Bolaang Mongondow menjadi bagian wilayah Propinsi
Sulawesi yang berpusat di Makassar, kemudian tahun 1953 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
11 Tahun 1953 Sulawesi Utara dijadikan sebagai daerah otonom tingkat I. Bolaang Mongondow
dipisahkan menjadi daerah otonom tingkat II mulai tanggal 23 Maret 1954, sejak saat itu Bolaang
mongondow resmi menjadi daerah otonom yang berhak mengatur rumah tangganya sendiri
berdasarkan PP No.24 Tahun 1954. Atas dasar itulah, mengapa setiap tanggal 23 Maret seluruh
rakyat Bolaang Mongondow selalu merayakannya sebagai HUT Kabupaten Bolaang Mongondow.
Seiring dengan Nuansa Reformasi dan Otonomi Daerah, telah dilakukan pemekaran wilayah
dengan terbentuknya Kabupaten Bolaang Mongondow Utara melalui Undang-Undang RI No. 10 Tahun
2007 dan Kota Kotamobagu melalui Undang-Undang RI No. 4 Tahun 2007 sebagai hasil pemekaran
dari Kabupaten Bolaang Mongondow.
Tujuan utama pembentukan Kab. Bolmong Utara dan Kota Kotamobagu adalah untuk
memajukan daerah, membangun kesejahteraan rakyat, memudahkan pelayanan, dan memobilisasi
pembangunan bagi terciptanya kesejahteraan serta kemakmuran rakyat totabuan.
 
sumber :http://bolmong.go.id

Sejarah kabupaten sanghie talaud

 I. Asal-Usul Penduduk Sangihe Talaud (versi Buku Suendumang)

 

Bila ditelusuri dari asal-usul keturunannya atau yang disebut silsilah, maka nenek moyang penduduk daerah Sangihe Talaud semuanya berasal dari tempat lain yang datang melalui lautan, lalu menetap di daerah tersebut, mereka adalah:
  1. Ras Apapuang (yang paling awal), konon ceritanya berasal dari Bangsa Negrito;
  2. Ras yang berasal dari Saranggani, Mindanao Selatan;
  3. Ras dari daratan Merano, Mondanao Tengah;
  4. Ras dari Kepl. Sulu (sebagian kecil adalah raksasa);
  5. Ras dari Kedatuan Bowentehu + Manado Tua, dimana ras ini berasal dari Molibagu (Bolangitam).

Dari kelima ras diatas, hanya ras no. 1 dan no. 5 yang suka perdamaian, sedang ras no. 2, 3 dan 4 termasuk ras yang gemar berperang. Namun demikian sesuai keyakinan, mereka enggan memulai tapi bersifat menunggu, nanti membalas serangan yang datang dari lautan, utamanya musuh bubuyutan dari bajak-bajak laut dari Kepl. Sulu.
Selain itu para leluhur, suka hidup bertolong-tolongan (métawang/makitawang), suka bekerja gotong-royong (métatondong munara), patuh pada perintah pimpinan asalkan jangan ditekan, gemar berdendang sementara berperahu (mésambo), berdendang sambil mencukur kelapa untuk dibuat minyak kelapa (mékalumpang), berdendang sambil menuai kebun padi ladang dan gemar sekali minum tuak atau saguer.
Jika terjadi pertikaian berdarah antara penduduk di daerah pada waktu itu, hal itu kebanyakan dipicu oleh pembalasan dendam atau menuntut bela. Contohnya
  1. Datuk Makaampo-Bawengehé sebelum jadi raja/datu di Kedatuan Tawukang-Dimpulaeng, kira-kira tahun 1520 pergi menyerang penduduk pulau-pulua Nanusa, karena orang-orang pulau Nanusa-Talaud, menangkap dan membunuh Tangkuliwutang (ayahnya), yang sementara memancing di sekitar Rainis, karena Naboisan ibu Makaampo dengan Panurat adiknya berdiam di Rainis.
    1. Pertikaian berdarah antara kerajaan Tahuna dengan kerajaan Manganitu yang dimulai tahun 1645, merupakan sengketa batas kerajaan.
      Buntuang raja Tahuna ke-2 memindahkan kubunya dari Bukide ke gunung Séhengbalira, padahal Séhengbalira waktu itu adalah wilayah Manganitu.
      Tolo pendiri kedatuan Manganitu gugur karena dikhianati oleh Alahungbeli (budak raja Tolo sendiri), yang jadi kaki tangan raja Tahuna. Sedangkan dari kerajaan Tahuna, Hulubalang Pulungtumbagé dapat dikecoh oleh pendekar Lantemona, lalu jatuh tenggelam dalam rawa yang dalam, sampai rambutnya tidak nampak dari permukaan rawa Manganitu, yang sampai sekarang disebut Bonohangsaghu.

II. Latar Belakang Sejarah Daerah Sangihe Talaude (versi Suendumang)

 

Sebelum digabung, daerah ini terdiri dari dua gugusan kepulauan, yaitu: Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaude.Yang disebut Kepulauan Sangihe meliputi Pulau Taghulandang dengan pulau-pulau kecil disekelilingnya; Pulau Siau dengan pulau-pulau kecil disekelilingnya dan Pulau Sangihe Besar dengan pulau-pulau kecil disekelilingnya.
Sedangkan yang disebut dengan Kepuluan Talaude ialah: Pulau Karakelang, Pulau Salibabu, Pulau Kabaruan dan Pulau-Pulau Nunusa termasuk Pulau Miangas.
Pemerintahan pada dua gugusan kepulauan ini sebelm penjajahan adalah sebagai berikut:
Di Kepulauan Sangihe, pada akhir abad ke-XVII, pemerintahan berhubungan dengan Kesultanan Ternate, tapi sebelum waktu itu adalah pemerintahan yang merdeka.
Sedangkan Kepulauan Talaude berhubungan dengan Kerajaan Mojopahit.  Hal ini terlihat dalam syair Prapanca pada Kitab Negarakartagama pada Zaman Gajahmada (th. 1364), bahwa Talaud didalam syair bahasa Jawa tersebut disebut sebagai Udamakatrayadhi atau Udamakatraya. (buku Mr. M. Yamin yang berjudul Gajahmada Pahlawan Persatuan Nusantara, hal. 48-50).
Penggabungan dua gugusan kepulauan ini, yaitu Kepl. Sangihe dan Kepl. Talaude sehingga menjadi Sangihe Talaude nanti terjadi pada abad ke XVIII, setelah Kepl. Talaude tahun 1779 ditemukan oleh bangsa Belanda dan secara resmi disebut Daerah / Kepulauan Sangihe-Talaud.
Derah Sangihe Talaud dimasukkan ke dalam keresidenan Manado, nanti pada tahun 1825, yaitu setelah seluruh kepulauan ini dilepaskan dari Kesultanan Ternate, sehingga dengan keadaan ini maka penetapan raja-raja mulai tahun 1825 sudah bukan lagi di Ternate, melainkan di Manado.


sumber : http://sitaro.wordpress.com

 

Sejarah kabupaten Minahasa

Minahasa (dahulu disebut Tanah Malesung) adalah kawasan semenanjung yang berada di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Kawasan ini terletak di bagian timur laut pulau Sulawesi, yang mencakup luas 27.515 km persegi, dan terdiri dari empat daerah, yaitu: Bolaang Mongondow, Gorontalo, Minahasa dan kepulauan Sangihe dan Talaud.
Minahasa juga terkenal akan tanahnya yang subur yang menjadi rumah tinggal untuk berbagai variasi tanaman dan binatang, darat maupun laut. Terdapat berbagai tumbuhan seperti kelapa dan kebun-kebun cengkeh, dan juga berbagai variasi buah-buahan dan sayuran. Fauna Sulawesi Utara mencakup antara lain binatang langka seperti burung Maleo, Kuskus, Babirusa, Anoa dan Tangkasi (Tarsius Spectrum).

Etimology Minahasa

Nama dari tanah Minahasa telah diubah beberapa kali: Batacina-Malesung-Minaesa dan akhirnya nama saat Minahasa yang artinya "menjadi satu kesatuan". Nama ini berasal dari perang melawan Kerajaan Bolaang Mangondow selatan. Namun, sumber lain menyebutkan bahwa nama asli Minahasa Malesung, yang berarti "padi berputar", kemudian diubah menjadi Se Mahasa, yang berarti "mereka yang menyatukan," dan akhirnya Minahasa, artinya [3] "menjadi satu kesatuan."

Kerajaan dan Pemerintahan

Pemerintahan kerajaan di Sulawesi Utara berkembang menjadi kerajaan besar yang memiliki pengaruh luas ke luar Sulawesi atau ke Maluku. Pada 670, para pemimpin suku-suku yang berbeda, yang semua berbicara bahasa yang berbeda, bertemu dengan sebuah batu yang dikenal sebagai Watu Pinawetengan. Di sana mereka mendirikan sebuah komunitas negara merdeka, yang akan membentuk satu unit dan tetap bersama dan akan melawan setiap musuh luar jika mereka diserang. Bagian anak Suku Minahasa yang mengembangkan pemerintahannya sehingga memiliki pengaruh luas adalah anak suku Tonsea pada abad 13, yang pengaruhnya sampai ke Bolaang Mongondow dan daerah lainnya. Kemudian keturunan campuran anak suku Pasan.

timologi


Minahasa secara etimologi berasal dari kata Mina-Esa (Minaesa) atau Maesa yang berarti jadi satu atau menyatukan, maksudnya harapan untuk menyatukan berbagai kelompok sub-etnik Minahasa yang terdiri dari Tontemboan, Tombulu, Tonsea, Tolour (Tondano), Tonsawang, Ponosakan, Pasan, dan Bantik.
Nama "Minahasa" sendiri baru digunakan belakangan. "Minahasa" umumnya diartikan "telah menjadi satu". Palar mencatat, berdasarkan beberapa dokumen sejarah disebut bahwa pertama kali yang menggunakan kata "minahasa" itu adalah J.D. Schierstein, Residen Manado, dalam laporannya kepada Gubernur Maluku pada 8 Oktober 1789. "Minahasa" dalam laporan itu diartikan sebagai Landraad atau "Dewan Negeri" (Dewan Negara) atau juga "Dewan Daerah".
Nama Minaesa pertama kali muncul pada perkumpulan para "Tonaas" di Watu Pinawetengan (Batu Pinabetengan). Nama Minahasa yang dipopulerkan oleh orang Belanda pertama kali muncul dalam laporan Residen J.D. Schierstein, tanggal 8 Oktober 1789, yaitu tentang perdamaian yang telah dilakukan oleh kelompok sub-etnik Bantik dan Tombulu (Tateli), peristiwa tersebut dikenang sebagai "Perang Tateli". Adapun suku Minahasa terdiri dari berbagai anak suku atau Pakasaan yang artinya kesatuan: Tonsea (meliputi Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung, dan wilayah Tonsea Lama di Tondano), anak suku Toulour (meliputi Tondano, Kakas, Remboken, Eris, Lembean Timur dan Kombi), anak suku Tontemboan (meliputi Kabupaten Minahasa Selatan, dan sebagian Kabupaten Minahasa), anak suku Tombulu (meliputi Kota Tomohon, sebagian Kabupaten Minahasa, dan Kota Manado), anak suku Tonsawang (meliputi Tombatu dan Touluaan), anak suku Ponosakan (meliputi Belang), dan Pasan (meliputi Ratahan). Satu-satunya anak suku yang mempunyai wilayah yang tersebar adalah anak suku Bantik yang mendiami negeri Maras, Molas, Bailang, Talawaan Bantik, Bengkol, Buha, Singkil, Malalayang (Minanga), Kalasey, Tanamon dan Somoit (tersebar di perkampungan pantai utara dan barat Sulawesi Utara). Masing-masing anak suku mempunyai bahasa, kosa kata dan dialek yang berbeda-beda namun satu dengan yang lain dapat memahami arti kosa kata tertentu misalnya kata kawanua yang artinya sama asal kampung.

Asal Usul Orang Minahasa

Daerah Minahasa dari Sulawesi Utara diperkirakan telah pertama kali dihuni oleh manusia dalam ribuan tahun SM an ketiga dan kedua. [6] orang Austronesia awalnya dihuni China selatan sebelum pindah dan menjajah daerah di Taiwan, Filipina utara, Filipina selatan, dan ke Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. [7]
Menurut mitologi Minahasa di Minahasa adalah keturunan Toar Lumimuut dan. Awalnya, keturunan Toar Lumimuut-dibagi menjadi 3 kelompok: Makatelu-pitu (tiga kali tujuh), Makaru-siuw (dua kali sembilan) dan Pasiowan-Telu (sembilan kali tiga). Mereka dikalikan dengan cepat. Tapi segera ada perselisihan antara orang-orang. Tona'as pemimpin mereka bernama kemudian memutuskan untuk bertemu dan berbicara tentang hal ini. Mereka bertemu di Awuan (utara bukit Tonderukan saat ini). Pertemuan itu disebut Pinawetengan u-nuwu (membagi bahasa) atau Pinawetengan um-posan (membagi ritual). Pada pertemuan bahwa keturunan dibagi menjadi tiga kelompok bernama Tonsea, Tombulu, Tontemboan dan sesuai dengan kelompok yang disebutkan di atas. Di tempat di mana pertemuan ini berlangsung batu peringatan yang disebut Watu Pinabetengan (Batu Membagi) kemudian dibangun. Ini adalah tujuan wisata favorit.
Kelompok-kelompok Tonsea, Tombulu, Tontemboan dan kemudian mendirikan wilayah utama mereka yang berada Maiesu, Niaranan, dan Tumaratas masing-masing. Segera beberapa desa didirikan di luar wilayah. Desa-desa baru kemudian menjadi pusat berkuasa dari sekelompok desa disebut Puak, kemudian walak, sebanding dengan kabupaten masa kini.
Selanjutnya kelompok baru orang tiba di semenanjung Pulisan. Karena berbagai konflik di daerah ini, mereka kemudian pindah ke pedalaman dan mendirikan desa-desa sekitar danau besar. Orang-orang ini karena itu disebut Tondano, Toudano atau Toulour (artinya orang air). Danau ini adalah danau Tondano sekarang. Minahasa Warriors.
Tahun-tahun berikutnya, kelompok lebih datang ke Minahasa. Ada: orang dari pulau Maju dan Tidore yang mendarat di Atep. Orang-orang ini merupakan nenek moyang dari Tonsawang subethnic. orang dari Tomori Bay. Ini merupakan nenek moyang dari subethnic Pasam-Bangko (Ratahan Dan pasan) orang dari Bolaang Mangondow yang merupakan nenek moyang Ponosakan (Belang). orang-orang dari kepulauan Bacan dan Sangi, yang kemudian menduduki Lembeh, Talisei Island, Manado Tua, Bunaken dan Mantehage. Ini adalah Bobentehu subethnic (Bajo). Mereka mendarat di tempat yang sekarang disebut Sindulang. Mereka kemudian mendirikan sebuah kerajaan yang disebut Manado yang berakhir pada 1670 dan menjadi walak Manado. orang dari Toli-toli, yang pada awal abad 18 mendarat pertama di Panimburan dan kemudian pergi ke Bolaang Mangondow- dan akhirnya ke tempat Malalayang sekarang berada. Orang-orang ini merupakan nenek moyang dari Bantik subethnic.
Ini adalah sembilan sub-etnis di Minahasa, yang menjelaskan jumlah 9 di Manguni Maka-9:
Tonsea, Tombulu, Tontemboan, Tondano, Tonsawang, Ratahan pasan (Bentenan), Ponosakan, Babontehu, Bantik.
Delapan dari kelompok-kelompok etnis juga kelompok-kelompok linguistik terpisah.
Nama Minahasa itu sendiri muncul pada saat Minahasa Bolaang Mangondow berperang melawan. Di antara para pahlawan Minahasa dalam perang melawan Mangondow Bolaang adalah: Porong, Wenas, Dumanaw dan Lengkong (dalam perang dekat desa Lilang), Gerungan, Korengkeng, Walalangi (dekat Panasen, Tondano), Wungkar, Sayow, Lumi, dan Worotikan (dalam perang bersama Amurang Bay).


Sejarah


Orang minahasa yang dikenal dengan keturunan Toar Lumimuut sekitar abad 1 (pertama) pemukiman leluhur terlebih dulu berdiam di sekitar pesisir Likupang, lalu berpindah ke pegununggan Wulur Mahatus, wilayah selatan Minahasa kemudian berkembang dan berpindah ke Nieutakan (daerah sekitar tompaso baru saat ini). Pada masa ini pemerintahan menggunakan sistem kerajaan. Seorang raja bertahta berdasarkan garis keturunan.
Sejarah orang Minahasa umumnya di tulis oleh orang-orang asing yang datang ke tanah ini sebagian besar adalah misionaris. Beberapa antaranya: Pdt.Scwarsch, J. Albt. T. Schwarz, Dr. JGF Riedel, Pdt. Wilken, Pdt. J. Wiersma. Terdapat tiga tokoh sentral terkait dengan leluhur orang Minahasa, yaitu Lumimuut, Toar dan Karema.
Karema, dimengerti sebagai "manusia langit", dan Lumimuut dan Toar adalah leluhur dan cikal bakal dari orang-orang Minahasa. Manusia awal di Minahasa yang berasal dari Lumimuut dan Toar, tempat semula dari Lumimuut dan Toar serta keturunannya disebut Wulur Mahatus. Kelompok-kelompok awal ini kemudian berkembangan biak dan bermigrasi ke beberapa wilayah di tanah Minahasa.
Orang minahasa pada waktu itu dibagi dalam 3 (tiga) golongan yaitu : Makarua Siow (2x9) : para pengatur Ibadah dan Adat Makatelu Pitu (3x7) : yang mengatur pemerintahan Pasiowan Telu (9x7) : Rakyat
Pembagian golongan berdasarkan keturunan darah. Ketika hadir pemimpin yang semakin lama pemerintahan semakin korup dan sewenang-wenang, maka terjadilah revolusi rakyat yang menggulingkan pemerintahan monarki.

Prasasti Pinawetengan

Batu Pinawetengan terletak didesa Tompaso. Merupakan batu alam yang diatasnya ditulis dengan huruf hieroglif, yang sampai kini masih belum terpecahkan cara membacanya. Batu ini merupakan tempat diadakannya Musyawarah Perdamaian keturunan Toar dan menjadi tonggak Sejarah perubahan sistem pemerintahan pada keturunan Toar Lumimuut. Menurut Paulus Lumoindong Musyawarah ini terjadi sekitar tahun 300-400 Masehi. Menurut David DS Lumoindong, bahkan penulisan Prasasti ini sejajar atau bahkan lebih tua dari Prasasti Kutai tahun 450 M. Isi tulisan ini menurut Tuturan Sastra Maeres ini berisi Musyawarah Pembagian Wilayah, Deklarasi untuk tetap menjaga kesatuan..

Deklarasi Reformasi Sistem Pemerintahn

Ketika keturunan Lumimuut-Toar semakin banyak, maka pada suatu waktu mereka mengadakan rapat di sebuah tempat yang ada batu besarnya (batu itu yang kemudian disebut Watu Pinawetengan). Musyawarah dipimpin Tonaas Wangko Kopero dan Tonaas Wangko Muntu-untu I(tua/pertama).
Sistem pemerintahan kemasyarakatan akhirnya berubah setelah melalui musyawarah yang mendeklarasikan sistem pemilihan umum, pemerintahan negara demokrasi kuno, hasil musyawarah dituliskan pada sebuah batu prasasti yang kemudian dikenal dengan sebutan Watu Pinawetengan. Menurut Paulus Lumoindong peristiwa tersebut terjadi sekitar tahun 400-500 Masehi.
Hasil riset Dr. J.P.G. Riedel, bahwa hal tersebut terjadi sekitar tahun 670 di Minahasa telah terjadi suatu musyawarah di watu Pinawetengan yang dimaksud untuk menegakkan adat istiadat serta pembagian wilayah Minahasa.
Disana mereka mendirikan perhimpunan negara yang merdeka, yang akan membentuk satu kesatuan dan tinggal bersama dan akan memerangi musuh manapun dari luar jika mereka diserang, Ratahan nanti bergabung dengan perserikatan Minahasa ini sekitar tahun 1690.Pakasa’an Tou-Ure kemungkinan tidak ikut dalam musyawarah di Pinawetengan untuk berikrar satu keturunan Toar dan Lumimuut dimana semua Pakasa’an menyebut dirinya Mahasa asal kata Esa artinya satu, hingga Tou-Ure dilupakan dalam cerita tua Minahasa.
Pembagian wilayah minahasa tersebut dibagi dalam beberapa anak suku, yaitu:Anak suku Tontewoh (Tonsea) : wilayahnya ke timur laut Anak suku Tombulu : wilayahnya menuju utara Anak suku Toulour : menuju timur (atep) Anak suku Tompekawa : ke barat laut, menempati sebelah timur tombasian besarPada saat itu daratan minahasa belum dipadati penduduk, baru beberapa daerah yang dipadati penduduk, di garisan Sungai Ranoyapo, Gunung Soputan, Gunung Kawatak, Sungai Rumbia, Kalawatan. Perkembangan anak suku seperti anak suku Tonsea, Tombulu, Toulour, Tountemboan, Tonsawang, Ponosakan dan Bantik.



Pergerakan Mengusir Penjajahan lawan Jepang

Perjuangan Minahasa untuk merdeka sejak tahun 1808 terus berkobar dan mulai mengobarkan perang gerilya ke seluruh Indonesia. Para pejuang Minahasa masuk ke pasukan Belanda untuk mempelajari segala hal demi menyusun kekuatan besar yang akhirnya dapat memenangkan perang. Di era menjelang Kemerdekaan Indonesia, gerakan perjuangan orang Minahasa telah bergerak secara nasional dengan memanfaatkan segala fasilitas Belanda dan Jepang. Orang minahasa membangun Pasukan Kristen, Perkumpulan para cendekiawan, perkumpulan budaya. Minahasa berhasil mendapatkan kepercayaan Belanda, bahlan pemimpin-pemimpin pasukan belanda dipercayakan pada orang minahasa, seperti Pasukan KNIL. Jabatan yang dipegang orang Minahasa merupakan kekuatan besar yang bersatu dengan para pejuang dari daerah lainnya sehingga Indonesia merdeka. Tokoh-tokoh besar yang sangat berjasa melahirkan bangsa Indonesian diantaranya Dr.G.S.J.Sam Ratulangi, A.Maramis, Kawilarang, Ventje Sumual,
Ada sebagian kecil orang Minahasa yang memakai marga Jepang karena beberapa orang Minahasa yang menikah dengan orang Jepang. Tanah Minahasa pada zaman purba disebut sebagai [Tanah Malesung] karena bentuknya seperti lesung atau tanah yang berlembah dan bergelombang. Slogan Minahasa: "Si Tou Tumou Tou" yang artinya manusia hidup untuk memanusiakan manusia yang lain, dengan slogan perjuangan "I Yayat U Santi" yang artinya maju untuk membangun negeri.

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Minahasa


Sejarah kota bitung


Kota Bitung adalah salah satu kota di provinsi Sulawesi Utara. Kota ini memiliki perkembangan yang cepat karena terdapat pelabuhan laut yang mendorong percepatan pembangunan. Kota Bitung terletak di timur laut Tanah Minahasa. Wilayah Kota Bitung terdiri dari wilayah daratan yang berada di kaki gunung Duasudara dan sebuah pulau yang bernama Lembeh. Banyak penduduk Kota Bitung yang berasal dari suku Sangir, sehingga kebudayaan yang ada di Bitung tidak terlepas dari kebudayaan yang ada di wilayah Nusa Utara tersebut. Kota Bitung merupakan kota industri, khususnya industri perikanan.

Sejarah

Menurut cerita sejarah, nama Bitung diambil dari nama sebuah pohon yang banyak tumbuh di daerah utara Jazirah Pulau Sulawesi. Penduduk yang pertama yang memberikan nama Bitung adalah Dotu Hermanus Sompotan yang dalam bahasa daerah disebut dengan Tundu'an atau pemimpin. Dotu Hermanus Sompotan tidak sendirian tetapi pada saat itu dia datang bersama dengan Dotu Rotti, Dotu Wullur, Dotu Ganda, Dotu Katuuk, Dotu Lengkong. Pengertian kata Dotu adalah orang yang dituakan atau juga bisa disebut sebagai gelar kepemimpinan pada saat itu, sama seperti penggunaan kata Datuk bagi orang-orang yang ada di Sumatera. Mereka semua dikenal dengan sebutan 6 Dotu Tumani Bitung, mereka membuka serta menggarap daerah tersebut agar menjadi daerah yang layak untuk ditempati, mereka semua berasal dari Suku Minahasa, etnis Tonsea.

Daerah pantai yang baru ini ternyata banyak menarik minat orang untuk datang dan tinggal menetap sehingga lama kelamaan penduduk Bitung mulai bertambah. Sebelum menjadi kota, Bitung hanyalah sebuah desa yang dipimpin oleh Arklaus Sompotan sebagai Hukum Tua (Lurah) pertama desa Bitung dan memimpin selama kurang lebih 25 tahun, yang pada saat itu Desa Bitung adalah termasuk dalam Kecamatan Kauditan.
Dari Sekitar tahun 1940-an, para pengusaha perikanan yang mengusahakan Laut Sulawesi tertarik dengan keberadaan Bitung dibandingkan Kema (di wilayah Kabupaten Minahasa Utara sekarang) yang dulunya merupakan pelabuhan perdagangan, karena menurut pandangan mereka Bitung lebih strategis dan bisa dijadikan pelabuhan pengganti Kema.
Seiring dengan perkembangan Bitung sebagai suatu kawasan yang strategis serta jumlah penduduk yang semakin bertambah dengan pesatnya maka Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1975 tanggal 10 April 1975 Bitung diresmikan sebagai Kota Administratif pertama di Indonesia.


Sejarah Bitung Versi Dotu Tunggal Nicodemus Sompotan

Sejarah Kota Bitung berasal dari nama Pohon Witung yang banyak terdapat di pesisir pantai di Bitung,Timani Bitung (timani adalah : dalam hal ini sebagai penjaga kebun/tanah yang dimiliki oleh pemerintah belanda pada saat itu, yang sekarang telah menjadi kebun/tanah milik pemerintah Indonesia) yaitu Nicodemus Sompotan dan istrinya Sabina Lontoh.Inilah yang disebut Dotu Tunggal Tumani Bitung ini terjadi di tahun 1800an.Nicodemus Sompotan mempunyai enam orang anak yaitu : 1. Elias Lontoh Sompotan 2. Betsi Betti Sompotan 3. Luisa Sompotan 4. Marthin Sompotan 5. Getroida Frida Sompotan 6. Esau Ningka Sompotan Pada tahun 1921 anak pertama Nicodemus Sompotan menjadi Hukum Tua pertama desa Bitung yaitu Elias Lontoh Sompotan,dari Elias Lontoh Sompotan muncul Emor Sompotan dan dari Emor muncul John Ivan Sompotan ( Bung John ).Kediaman dari Elias Lontoh Sompotan itulah taman Bangsa Saat ini.
Berkembangnya Bitung sampai dengan hari ini,pastinya tidak terlepas dari peran awal dari keluarga kami yang dipercayakan oleh Belanda untuk menjaga tanah/kebun milik pemerintah Belanda, dimana dalam perjalanan waktu tanah/kebun tersebut telah dikembalikan ke pemerintah Indonesia setelah kemerdekaan tahun 1945.
Dengan berkembangnya kota Bitung ternyata banyak sekali kejadian-kejadian yang diluar dugaan kami, ternyata begitu banyak persoalan tanah dikota Bitung yang sebenarnya tidak perlu terjadi, jika semua mengetahui bahwa tanah/kebun yang ada dibitung bukan milik para dotu tetapi murni milik pemerintah, dotu sebagaimana disebut sebut sebenarnya hanya untuk berugas meregristrasi penduduk, mencatat hasil kebun milik pemerintah Belanda.Demikian dituturkan oleh Enggelin Sabina Sompotan anak dari Esau Ningka Sompotan.




sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bitung

Kota Kotamobagu Sejarah


Kota Kotamobagu merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bolaang Mongondow yang bertujuan untuk memajukan daerah, membangun kesejahteraan rakyat, memudahkan pelayanan, dan memobilisasi pembangunan bagi terciptanya kesejahteraan serta kemakmuran rakyat totabuan. Desa Bolaang terletak di tepi pantai utara yang pada abad 17 sampai akhir abad 19 menjadi tempat kedudukan istana raja, sedangkan desa Mongondow terletak sekitar 2 km selatan Kotamobagu. Nama Bolaang berasal dari kata "bolango" atau "balangon" yang berarti laut. Bolaang atau golaang dapat pula berarti menjadi terang atau terbuka dan tidak gelap, sedangkan Mongondow dari kata ‘momondow’ yang berarti berseru tanda kemenangan.
Penduduk asli wilayah Bolaang Mongondow berasal dari keturunan Gumalangit dan Tendeduata serta Tumotoibokol dan Tumotoibokat, yang awalnya tinggal di gunung Komasaan (Bintauna). Pada abad ke 8-9, mereka menyebar ke timur di tudu in Lombagin, Buntalo, Pondoli', Ginolantungan sampai ke pedalaman tudu in Passi, tudu in Lolayan, tudu in Sia', tudu in Bumbungon, Mahag, Siniow dan lain-lain.
Daerah pedalaman sering disebut dengan ‘rata Mongondow’. Dengan bersatunya seluruh kelompok masyarakat yang tersebar, baik yang yang berdiam di pesisir pantai maupun yang berada di pedalaman Mongondow di bawah pemerintahan Raja Tadohe, maka daerah ini dinamakan Bolaang Mongondow.



 Setiap kelompok keluarga dari satu keturunan dipimpin oleh seorang Bogani (laki-laki atau perempuan) yang dipilih dari anggota kelompok dengan persyaratan : memiliki kemampuan fisik (kuat), berani, bijaksana, cerdas, serta mempunyai tanggung jawab terhadap kesejahteraan kelompok dan keselamatan dari gangguan musuh. Mokodoludut adalah punu’ Molantud yang diangkat berdasarkan kesepakatan seluruh bogani. Mokodoludut tercatat sebagai raja (datu yang pertama). Sejak Tompunu’on pertama sampai ketujuh, keadaan masyarakat semakin maju dengan adanya pengaruh luar (bangsa asing). Perubahan total mulai terlihat sejak Tadohe menjadi Tompunu’on, akibat pengaruh pedagang Belanda diubah istilah Tompunu’on menjadi Datu (Raja). Tadohe dikenal seorang Datu yang cakap, sistem bercocok tanam diatur dengan mulai dikenalnya padi, jagung dan kelapa yang dibawa bangsa Spanyol pada masa pemerintahan Mokoagow (ayah Tadohe). Tadohe melakukan penggolongan dalam masyarakat, yaitu pemerintahan (Kinalang) dan rakyat (Paloko’). Paloko’ harus patuh dan menunjang tugas Kinalang, sedangkan Kinalang mengangkat tingkat penghidupan Paloko’ melalui pembangunan di segala bidang, sedangkan kepala desa dipilih oleh rakyat.
Tadohe berhasil mempersatukan seluruh rakyat yang hidup berkelompok dengan boganinya masing-masing, dan dibentuk sistem pemerintahan baru. Seluruh kelompok keluarga dari Bolaang, Mongondow (Passi dan Lolayan), Kotabunan, Dumoga, disatukan menjadi Bolaang Mongondow. Di masa ini mulai dikenal mata uang real, doit, sebagai alat perdagangan. Pada zaman pemerintahan raja Corenelius Manoppo, raja ke-16 (1832), agama Islam masuk daerah Bolaang Mongondow melalui Gorontalo yang dibawa oleh Syarif Aloewi yang kawin dengan putri raja tahun 1866. Karena keluarga raja memeluk agama Islam, maka agama itu dianggap sebagai agama raja, sehingga sebagian besar penduduk memeluk agama Islam dan turut memengaruhi perkembangan kebudayaan dalam beberapa segi kehidupan masyarakat. Sekitar tahun 1867 seluruh penduduk Bolaang Mongondow sudah menjadi satu dalam bahasa, adat dan kebiasaan yang sama (menurut N.P Wilken dan J.A.Schwarz). Pada tanggal 1 Januari 1901, Belanda dibawa pimpinan Controleur Anton Cornelius Veenhuizen bersama pasukannya secara paksa bahkan kekerasan berusaha masuk Bolaang Mongondow melalui Minahasa, setelah usaha mereka melalui laut tidak berhasil dan ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Riedel Manuel Manoppo dengan kedudukan istana raja di desa Bolaang. Raja Riedel Manuel Manoppo tidak mau menerima campur tangan pemerintahan oleh Belanda, maka Belanda melantik Datu Cornelis Manoppo menjadi raja dan mendirikan komalig (istana raja) di Kotobangon pada tahun 1901. Pada tahun 1904, dilakukan perhitungan penduduk Bolaang Mongondow dan berjumlah 41.417 jiwa.
Pada tahun 1906, melalui kerja sama dan kesepakatan dengan raja Bolaang Mongondow, W. Dunnebier mengusahakan pembukaan Sekolah Rakyat dengan tiga kelas yang dikelola oleh zending di beberapa desa; yakni : desa Nanasi, Nonapan, Mariri Lama, Kotobangon, Moyag, Pontodon, Pasi, Popo Mongondow, Otam, Motoboi Besar, Kopandakan, Poyowa Kecil dan Pobundayan dengan total murid sebanyak 1.605 orang, sedangkan pengajarnya didatangkan dari Minahasa. Pada tahun 1937 dibuka di Kotamobagu sebuah sekolah Gubernemen, yaitu Vervolg School (sekolah sambungan) kelas 4 dan 5 yang menampung lepasan sekolah rakyat 3 tahun.
Ibukota Bolaang Mongondow sebelumnya terletak disalah satu tempat di kaki gunung Sia’ dekat Popo Mongondow dengan nama Kotabaru. Karena tempat itu kurang strategis sebagai tempat kedudukan controleur, maka diusahakan pemindahan ke Kotamobagu dan peresmiannya diadakan pada bulan April 1911 oleh Controleur F. Junius yang bertugas tahun 1910-1915. Pada tahun 1911 didirikan sebuah rumah sakit di ibukota yang baru Kotamobagu. Rakyat mulai mengenal pengobatan modern, namun ada juga yang masih mempertahankan dan melestarikan pengobatan tradisional melalui tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat dan sampai sekarang dibudayakan secara konvensional.
Sejak semula, masyarakat Bolaang Mongondow mengenal tiga macam cara kehidupan bergotong royong yang masih terpelihara dan dilestarikan terus sampai sekarang ini, yaitu : Pogogutat (potolu adi’), Tonggolipu’, Posad (mokidulu). Tujuan kehidupan bergotong royong ini sama, namun cara pelaksanaaannya agak berbeda. Penduduk pedalaman yang memerlukan garam atau hasil hutan, akan meninggalkan desanya masuk hutan mencari damar atau ke pesisir pantai memasak garam (modapug) dan mencari ikan. Dalam mencari rezeki itu, sering mereka tinggal agak lama di pesisir, maka disamping masak garam mereka juga membuka kebun. Tanah yang mereka tempati itulah yang disebut Totabuan yang dapat diartikan sebagai tempat mencari nafkah. Bila ada tamu yang bertandang pada masa kerajaan, biasanya disuguhi sirih pinang, tamu pria atau wanita terutama orang tua. Sirih pinang diletakkan dalam kabela' (dari kebiasaan ini diciptakan tari kabela sebagai tari penjemput tamu). Tamu terhormat terutama pejabat di jemput dengan upacara adat. Tarian Kabela sampai saat ini tetap lestari di bumi Totabuan. Tarian yang ada di Bolaang Mongondow cukup beragam diantaranya tarian tradisional yang terdiri dari Tari Tayo, Tari Joke', Tari Mosau, Tari Rongko atau Tari Ragai, Tari Tuitan; juga tarian kreasi baru seperti Tari Kabela, Tari Kalibombang, Tari Pomamaan, Tari Monugal, Tari Mokoyut, Tari Kikoyog dan Tari Mokosambe. Upacara monibi terakhir diadakan pada tahun 1939 di desa Kotobangon (tempat kedudukan istana raja) dan di desa Matali (tempat pemakaman raja dan keturunannya). Transmigran ke Bolaang Mongondow pertama kali datang pada tahun 1963 dengan jumlah 1.549 jiwa (349 KK) & ditempatkan di Desa Werdhi Agung. Para transmigran berikutnya ditempatkan di desa Kembang Mertha (1964), Mopuya (1972/1975), Mopugad (1973/1975), Tumokang (1971/1972), Sangkub (1981/1982), Onggunai (1983/1984), Torosik (1983/1984) dan Pusian/Serasi 1992/1993). lengkapnya lihat hal. 90. Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, Bolaang Mongondow menjadi bagian wilayah Propinsi Sulawesi yang berpusat di Makassar, kemudian tahun 1953 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1953 Sulawesi Utara dijadikan sebagai daerah otonom tingkat I. Bolaang Mongondow dipisahkan menjadi daerah otonom tingkat II mulai tanggal 23 Maret 1954, sejak saat itu Bolaang mongondow resmi menjadi daerah otonom yang berhak mengatur rumah tangganya sendiri berdasarkan PP No.24 Tahun 1954. Atas dasar itulah, mengapa setiap tanggal 23 Maret seluruh rakyat Bolaang Mongondow selalu merayakannya sebagai HUT Kabupaten Bolaang Mongondow.

Kecamatan

Wilayah Kota Kotamobagu dibagi menjadi 4 kecamatan, yaitu:
  • Kotamobagu Utara terdiri atas:
  1. Kelurahan Biga
  2. Kelurahan Upai
  3. Kelurahan Genggulang
  4. Desa Bilalang 1
  5. Desa Bilalang 2
  6. Desa Pontodon
  7. Desa Sia
  8. Desa Pontodon Timur
  9. desa wangga
  • Kotamobagu Timur terdiri atas:
  1. Kelurahan Kotobangon
  2. Kelurahan Tumubui
  3. Kelurahan Sinindian
  4. Kelurahan Matali
  5. Kelurahan Motoboi Besar
  6. Kelurahan Kobo Besar
  7. Desa Moyag
  8. Desa Kobo Kecil
  9. Desa Moyag Tampoan
  10. Desa Moyag Tudulan
  • Kotamobagu Selatan terdiri atas:
  1. Kelurahan Motoboi Kecil
  2. Kelurahan Mongondow
  3. Kelurahan Pobundayan
  4. Desa Poyowa Besar 1
  5. Desa Poyowa Besar 2
  6. Desa Tabang
  7. Desa Bungko
  8. Desa Kopandakan 1
  9. Desa Poyowa Kecil
  • Kotamobagu Barat terdiri atas:
  1. Kelurahan Mongkonai
  2. Kelurahan Molinow
  3. Kelurahan Mogolaing
  4. Kelurahan Gogagoman
  5. Kelurahan Kotamobagu
  6. Kelurahan Mongkonai Barat

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Kotamobagu

sejarah kota TOMOHON

 

Tomohon sejak dahulu telah dituliskan dalam beberapa catatan sejarah. Salah satunya terdapat dalam karya etnografis Pendeta N. Graafland yang ketika pada tanggal 14 Januari 1864 di atas kapal Queen Elisabeth, ia menuliskan tentang suatu negeri yang bernama Tomohon yang dikunjunginya pada sekitar tahun 1850. Menurut beberapa sumber, Tomohon asal kata (Tou mu'ung) dalam bahasa tombulu. Dikatakan bahwa Tomohon adalah salah satu daerah yang termasuk dalam etnis tombulu, ialah salah satu dari delapan etnis asli minahasa. Perkembangan peradaban dan dinamika penyelenggaraan pembangunan dan kemasyarakatan dari tahun ke tahun menjadikan Tomohon sebagai salah satu ibukota kecamatan di Kabupaten Minahasa.
Dekade awal tahun 2000-an masyarakat di beberapa bagian wilayah kabupaten Minahasa melahirkan inspirasi dan aspirasi kecenderungan lingkungan strategis baik internal maupun eksternal untuk melakukan pemekaran daerah. Berhembusnya angin reformasi dan diimplementasikannya kebijakan otonomi daerah, semakin mempercepat proses akomodasi aspirasi masyarakat untuk pemekaran daerah dimaksud. Melalui proses yang panjang secara yuridis dan pertimbangan yang matang dalam rangka akselerasi pembangunan bangsa bagi kesejahteraan masyarakat secara luas, maka Pemerintah Kabupaten Minahasa beserta Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Minahasa merekomendasikan aspirasi masyarakat untuk pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan, Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Utara; yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.





Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon ditetapkan Pemerintah Pusat dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 10 Tahun 2003 dan pembentukan Kabupaten Minahasa Utara melalui Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2003.
Terbentuknya lembaga legislatif Kota Tomohon hasil Pemilihan Umum Tahun 2004, menghasilkan Peraturan Daerah Kota Tomohon Nomor 22 Tahun 2005 tentang Lambang Daerah dan Peraturan Daerah Kota Tomohon Nomor 29 Tahun 2005 tentang Hari Jadi Kota Tomohon.
Kota Tomohon diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno atas nama Presiden Republik Indonesia pada tanggal 4 Agustus 2003.

Minggu, 13 Mei 2012

Seminar Pentingnya sistem keamanan komputer



Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tiap tahun di sekolah kami.Di seminar ini kami mengundang Bapak Awaludin dwiyirjo sebagai pengisi materinya.Kami mengundangnya karena dia sudah memiliki banyak pengalaman di bidang tersebut.ia menjelaskan bahwa Sitem keamanan komputer sangat penting karena peranya untuk menjaga suatu sistem dari pengaksesan hacker demi amanya data-data penting yang terdapat di dalam komputer tersebut.
Sistem keamanan komputer semakin dibutuhkan seiring dengan meningkatnya pengguna komputer saat ini. Selain itu makin meningkatnya para pengguna yang menghubungkan jaringan Lanya ke internet, namun tidak diimbangi dengan SDM yang dapat menjaga keamanan data dan infomasi yang dimiliki. Sehingga keamanan data yang ada pada kita menjadi terancam untuk diakses dari orang-orang yang tidak berhak untuk mengaksesnya. Keamanan komputer menjadi penting karena ini terkait dengan Privacy, Integrity, Autentication, Confidentiality dan Availability.Beberapa ancaman keamanan komputer adalah virus, worm, trojan, spam,pencurian data dan lain-lain. Masing-masingnya memiliki cara untuk mencuri data bahkan merusak sistem komputer yang ada. Ancaman bagi keamanan sistem komputer ini tidak bisa dihilangkan begitu saja, namun kita dapat meminimalisasi hal ini adalah dengan menggunakan software keamanan sistem antara lain antivirus, antispam dan sebagainya. Mungkin yang dapat saya ingat hanya sampai disitu,soalnya seminar itu sudah berlalu beberapa Bulan yang lalu.
 Sejak mengikuti seminar itu saya dan teman-teman sadar bahwa menjaga sistem keamanan komputer itu ternyata sangatlah penting.Disamping untuk menjaga data kita, juga untuk melatih kita bagaimana menjadi seorang security development yang baik.

Lomba Desain web guru



Dalam rangka menyambut semester baru, Pengurus Osis mulai sibuk menyusun rencana dalam pembuatan lomba desain web guru.Lomba yang di ikuti semua siswa se Smk Cokro ini di adakan karena kurangnya website pribadi para guru,sehingga informasi yang diperoleh juga kurang.
Saya selaku wakil ketua osis ,bersama-sama teman-teman lain berunding untuk  menyiapkan kisi-kisi yang sebentar nanti yang akan diberikan kepada setiap peserta nantinya.Sebelum mengikuti Lomba para peserta disuruh membaca tata tertib lomaba sebagai berikut:

Persyaratan dan Ketentuan :

  1. Peserta yang ikut harus berasal dari Smk Cokroaminoto Kotamobagu
  2. Peserta yang ikut Hanya satu dari tiap Kelas
  3. Peserta tidak diperboleh Membawa media penyimpanan data(flash disk,flopy,dll);
  4. Peserta tidak boleh menggunakan template dari internet.
  5. Tidak ada biaya registrasi untuk mengikuti lomba ini.
  6. Keputusan Juri tidak dapat di ganggu gugat.

  Lombapun dilaksanakan di Lab multimedia Smk Cokro Aminoto.Lomba dilakukan selama dua hari .Hari pertama adalah Desain Back end atau desain page layout dan hari kedua adalah desain halaman administrator.Untuk hari pertama dilakukan selama 6 jam dan hari kedua dilakukan selama 3 Jam.

Peserta lomba paling banyak dari kelas X karena di Smk Cokro kelas X  TKJ itu sampai 11 kelas dan pesertanya dari kelas X TKJa - X TKJk dan untuk kelas XI dari kelas XI TKJa-XI TKJh , sayangnya kelas XII tidak ada yang ikut, mungkin karena mereka sudah sibuk akan masa depanya ,heehhehe.
Jurinya dari guru-guru TKJ ,yang berjumlah dua orang yaitu Bapak Kiswanto dan Bapak Dede irwanto.
Saya sempat juga ikut berpatisipasi dalam lomba tersebut , walaupun tidak terlalu bersunguh-sungguh ,namu hasilnya memuaskan juga ternyata ,karena saya mendapat Juara I dari  19 Peserta,wajar juga sih karena saya sudah mengenal webprograming sejak kelas 6 SD yang pasti diawali dengan html , walaupun waktu itu masih menggunakan xhtml 2 , teknologinya masih payah.
sampai sekarang website yang saya design masih online , anda dapat mengunjunginya dengan link
http://fadlyatjo.com



Kegiatan Merakit Netbook Zyrex karya anak bangsa

Banyak Orang yang datang ingin membeli laptop, merakit laptop atau biasanya datang kesebuah toko hanya berstatus sebagai pembeli.Namun tidak halnya dengan yang satu ini tempat ini adalah sebuah sekolah, yakni  smk cokroaminoto kotamobagu sekolahku sendiri.
 Di sekolah ini, Proses pembuatan laptop melibatkan seluruh siswa mulai Murid kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 terkhususnya jurusan TKJ.
 Laptop yang dirakit itu sendiri merupakan laptop karya anak bangsa sendiri yaitu ZYREX .Selain kegiatan merakit Netbook ,adapula kegiatan untuk merakit Proyektor & CPU yang sudah menjalin kerjasama dari Smk Relion .
 Disini semua netbook yang kami rakit ini nantinya akan disumbangkan ke smk-smk khususnya di sulawesi utara ini dan hebatnya sekolah kami juga sudah dipercayakan langsung dari  Depkominfo untuk merakit langsung netbook , proyektor dan cpu tersebut dan dipandu langsung dari kaka2 Guru yang juga berasal dari sekolah kami.
Kegiatan Perakitan alat elektronika berbau IT ini juga mendapatan sorotan baik dari masyarakat-masyarakat setempat khususnya di kota kotamobagu .Saya selaku siswa sangat berterimah kasih khususnya pada pihak sekolah karena telah sempat mengijinkan saya untuk dapat ikut serta dalam merakit beberapa barang seperti netbook,cpu,dan  proyektor dan proses perakitan tersebut tidak hanya sekali tapi berkali-kali.Pertamanya kami masih dipandu oleh kaka Guru lama kelamaan kami sudah bisa menghafal step by step untuk tatacara perakitan. Yang paling saya senangi , kami yang merakit tersebut mendapat sertifikat langsung dari ZYREX sebagai siswa yang ikut berpartisipasi dalam perakitan tersebut.



Kegiatan ujian online dengan sistem e-learning



  Sistem pembelajaran elektronik atau e-learning adalah cara baru dalam proses belajar mengajar yang merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran.
 Media e-leraning sendiri disekolahku dimanfaatkan sebagai sarana untuk menyimpan modul untuk di download oleh para siswa dan juga sebagai sarana untuk ujian online untuk siswa khususnya jurusan teknik komputer dan jaringan.
 Kami sudah mulai melakukan ujian online dari kelas X dan ternyata kami yang biasanya menggunakan buku   atau menggunakan polpein sebagai alat  tulis menulis, disini kami hanya diberikan sebuah komputer sebagai alat untuk tulis menulisnya.Saya sendiri waktu pertama kali melakukan ujian online tersebut merasa gugup karena belum terbiasa tapi lama kelamaan rasa gugup itu hilang.
 Ujian e-leraning  sendiri memiliki kelebihan yaitu kita dapat melakukan ujian tersebut dimana saja dan yang penting komputer atau laptop kita terkoneksi di internet .Menurut saya ujian online di warnet atau di sekolah atau ditempat-tempat lainya sama saja, karena tiap soal itu diberi bobot waktu.Tidak  mungkin kita harus cari di om google dahulu jawabanya,waktunya tidak akan mencukupi untuk itu semua.Disamping itu pada saat kita selesai melakukan ujian online ,hasil dari ujian tu langsung dapat kita ketahui baik kita lulus ataupun tidak.Selain itu kita juga dapat melakukan remedial jika  nilai kita tidak mencukupi untuk standar kelulusan dan biasanya remedial itu hanya dilakukan tiga kali , lebih dari itu sudah itu tidak bisa.Kalau disekolahhku sendiri lebih banyak yang lulus dari pada yang tidak .
kalo disekolahku melakukan e-learning online education bagaimana dengan sekolahmu? dengan melakukan e-learning kita dapat merasakan bahwa ternyata teknologi itu dapat berperan penting dalam pendidikan kita.

free internet hotspot wifi

  Sudah beberapa tahun ini sejak didirikanya jurusan teknik komputer dan jaringan di Smk cokroaminoto kotamobagu ,internet atau inter connections samapai sekarang ini masih tersedia.Smk cokro sendiri sebagai sekolah smk satu-satunya di kotamobagu yang memiliki jurusan tkj dengan akreditas A membantu pihak-pihak sekolah lain yang ada di kotamobagu untuk membagikan jaringan internet yang ada.
 Saya sendiri sebagai salah satu murid merasakan nyaman karena fasilitas internetnya sangat memadai tanpa batasan-batasan bandwith yang di tetapkan oleh admin jaringan sendiri.Selain itu free hotspot area juga telah dibuat untuk kenyamanan internet dengan menggunakan nirkabel.Di Smk cokro sendiri akses internet dibagi dua ,yang pertama untuk para guru yaitu menggunakan mikrotik sebagai media routernya ,jadi untuk masuk kedalam kita membutuhkan username dan password ,lalu yang kedua internet akses untuk siswa , disini tidak menggunakan username dan password , kita langsung bisa internet.Disini juga kita tidak selamanya bisa akses internet,soalnya pak admin sudah set waktu-waktu yang diperbolehkan internet dan waktu yang dilarang.Internet selalu diBlokir pada saat jam pelajaran sedang berlangsung,ini ada sedikit screenshot yang dapat anda lihat.




selain itu internet hanya akan dibuka pada waktu istirahat dan pada waktu pulang hari.Akses-akses ke situs-situspun  dibatasi Disini, seperti situs porno, facebook , twitter dan masih banyak sosial networking yang diblokir oleh pak admin.Kami hanya diperbolehkan mengakses situs-situs pendidikan, walaupun aku sedikit jahil,kan masih ada open proxy di google sana ,sehingga situs yang ke Blockir bisa di lewati begitus saja ,hehehe.

Lab komputer sekolah sebagai sarana pembelajaran

Kemajuan informasi dan teknologi turut mempengaruhi perkembangan infrastruktur dalam dunia pendidikan. Teknologi dalam bidang pendidikan mengalami modernisasi, komputerisasi, hingga digitasi. Semua itu dimaksudkan untuk memudahkan akses terhadap sumber-sumber pustaka, baik primer maupun sekunder, tanpa meninggalkan prinsip akurasi.
Berkembang pesatnya teknologi memacu pengetahuan agama untuk mengikuti perkembangan dalam menggunakan teknologi sebagai media pendidikan. Optimalisasi Transformasi pendidikan melalui teknologi sangat penting sehingga seseorang dapat mempelajari pengetahuan agama dengan efektif yang dapat memberikan kontribusi efisiensi biaya, tenaga dan waktu.
 Kita ketahui bersama teman-teman Lab komputer adalah sarana dari sekolah yang sering kita gunakan ketika akan melakukan pembelajaran yang berhubungan dengan TIK.Lab komputer disekolahku juga punya fungsi yang lain,yaiutu sebagai media pembelajaran kita jika akan mengikuti lomba-lomba khususnya dibidang teknik informasi dan komunikasi.Saya sendiri jika mengikuti berbagai bidang lomba , selalu menggunakan lab komputer sebagai sarana pembelajran , karena lab komputer disekolah kami sudah terkoneksikan langsung dengan internet.
 Lab komputer juga sering kami gunakan sebagai presentasi tugas yang diberikan  oleh guru-guru TKJ .Biasanya kami masuk ke Lab dua kali dalam seminggu.

Kegiatan Video Conference UKBI di SMK COKROAMINTO KOTAMOBAGU

Kembali Gedung SMK COKROAMINOTO berperanserta pada acara dengan tajuk Video Conference (Vicon) Penguatan Promosi Uji Kemampuan Berbahasa Indonesia (UKBI) Dalam Jaringan. Acara tersebut berlangsung dengan 4 (empat) lokasi, yaitu SMK Negeri 7 Semarang- Jawa Tengah, SMK Negeri 7 Samarinda - Kalimantan Timur, SMK Cokroaminoto Kotamobagu - Sulawesi Utara, dan Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta. Acara dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Desember 2011.Kami selaku siswa menyambut acara tersebut denga gembira.
Acara tersebut sebagai wujud nyata pelaksanaan program pemerintah dalam rangka memupuk semangat kebangsaan melalui UKBI. Pelaksanaan kegiatan Vicon dipandu langsung dari Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta dengan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diikuti oleh lokasi Semarang, Samarinda, Kotamobagu, dan Jakarta. Kemudian dilanjutkan dengan lagu daerah dari Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara. Selanjutnya disampaikan sambutan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Di akhir acara Vicon, berkenan Ibu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyapa ketiga lokasi yang sedang online dengan Jakarta. Beliau menanyakan kesan dan pesan tiap daerah terkait dengan pelaksanaan UKBI di daerah masing-masing. Banyak hal yang disampaikan dari kami kepada ibu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, diantaranya keinginan daerah untuk dapat difasilitasi pelaksanaan UKBI dengan gratis kepada seluruh siswa.
Terkait dengan kegiatan Vicon, untuk lokasi Vicon di kotamobagu sehari sebelumnya, telah dilaksanakan uji coba keterlaksanaan perangkat lunak UKBI yang dilaksanakan di Ruangan guru Smk Cokroaminoto Kotamobag.Selain itu kami selaku siswa juga mendapatkan uang tunai sebesar 50.000 dan 1 buah Buku tentang belajar mahir berbahasa indonesia.Dari sini kami sadar ternyata pentingnya berbahsa indonesia harus kita pelihara agar sebentar nanti jika ada budaya-budaya asing yang masuk  untuk mengacaukan budaya bahasa kita, kita bisa menanganiya.

Profile lengkap saya

THANKS FOR SEE MY BLOG ^_^


Aneka Ragam Internet Brows


Ada banyak browser yang bisa digunakan untuk mengkases situs web di internet.Saat ini Mozilla Firefox adalah browser terbaik yang paling banyak digunakan oleh internet user. Selain itu juga ada Internet explorer dan google chrome. Ketiga ini adalah aplikasi internet browser yang sering digunakan.


internet browserSelain ke tiga internet browser applikasi di atas yang sering digunakan, ada banyak lagi sebenarnya internet browser yang ada dan digunakan sesuai dengan fungsinya masing, masing seperti opera digunakan untuk komputer lauar berukuran kecil seperti laptop, Flock yang cocok digunakan untuk berkomunikasi dan interaksi sosial dan masih banyak lainnya.
Berikut ini ada 28 internet browser yang dapat digunakan sesuai fungsinya masing-masing, yaitu;
Browser untuk Windows

1. Avant

http://www.avantbrowser.com/
Browser web tercepat ini memiliki efisiensi browsing dan pengalaman browsing yang dikembangkan berdasarkan kapabilitas/kemampuan browsingnya.

2. Arlington Kiosk Browser

http://www.arlington.com.au/akb/download.htm
Browser ini merupakan browser yang tepat jika anda menginginkan komputer anda terproteksi dengan keamanan dan pilihan filter pada browser ini yang cukup baik.

3. Desktop Web Browser

http://alphaomega.xoftware.free/fr/desktopwebbrowser/Desktop%20Web%20Browser.html
Dengan desktop web browser ini, anda dapat melihat halaman web langsung dari desktop, dan juga menyimpannya sebagai wallpaper dengan Desktop Web Browser ini.
4. Flock
http://www.flock.com/
Flock ini merupakan browser sosial internasional dunia pertama yang berbasis pada firefox dengan fitur-fitur menarik untuk memberikan pengalaman berkomunitas sosial di internet sambil browsing. Flock ini sangat cocok buat anda yang suka membuka friendster, mySpace atau FaceBook dan situs-situs komunitas lain.

5. K-Meleon

http://kmeleon.sourceforge.net/
k-Meleon ini merupakan software browser open source yang mudah, cepat dan bisa anda kustomisasi karena menggunakan mesin rendering yang sama seperti firefox
6. Opera
http://www.opera.com/download/
Browser web opera ini merupakan browser yang keren, cepat dan aman. Selain itu juga menawarkan banyak fitur seperti browser pop-up, integrasi dengan tool translasi, filter URL dan banyak lagi.
7. ShenzBrowser
http://www.shenz.com/browsershenz.html
Browser shenz ini merupakan browser alternatif Internet Explorer dengan fungsionalitas yang hampir sama seperti Internet Explorer
8. Slim Browser
http://www.flashpeak.com/
SlimBrowser ini merupakan browser berukuran kecil terbaik dengan banyak fitur seperti pop up browser, integrasi dengan toolbar, keamanan dll.
9. Swift
http://www.zimmy.ca/projects/swift/
Swift ini memiliki kemampuan seperti Flock, yaitu browser berbasis komunitas sosial dan dengan mengedepankan kemampuan untuk integrasi dengan email, chat, dan website-website sosial populer lain seperti Friendster, MySpace, FaceBook, dsb.
10. Wyzo
http://www.wyzo.com/
Wyzo ini merupakan browser yang memprioritaskan kemampuan browsernya pada pengguna yang banyak melakukan download media, seperti video, mp3, dll.
Browser untuk Mac OS
11. Bump Car
http://www.freeverse.com/apps/app/?id=5003
Browser ini merupakan browser Mac yang stabil dan dibuat khusus untuk anak-anak dengan beberapa pilihan kustomisasi.

12. Camino

http://www.caminobrowser.org/
Fungsionalitas dan fitur-fitur pada browser yang baik ini sangat cocok dibandingkan dengan kapabilitas browser safaru dan kompetitor lainnya untuk Mac OS.
13. Omniweb
http://www.omnigroup.com/applications/omniweb/
Omniweb ini merupakan browser pertama untuk Mac, tetapi tidak terlalu begitu populer sekarang.
14. iCab
http://www.icab.de/
iCab ini memiliki banyak fitur yang tidak tersedia pada browser Mac lainnya, iCab merupakan pilihan pas untuk pengguna yang mencari browser yang bisa bekerja baik pada semua MacOS.
15. Shiira
http://shiira.ip/en.php
Dengan berkonsentrasi pada perlengkapan web untuk bahasa, Shiira menjadi Browser Mac dengan dukungan pada 12 bahasa.
16. SunRise
http://sunrisebrowser.com/en/
Browser open-source untuk Mac yang berbasis pada framework webkit ini memiliki kecepatan yang sangat cepat.
Browser Cross-Platform (untuk semua OS, windows, linux, dll) dan Lain-lain

17. Amaya

http://www.w3.org/Amaya/
Amaya ini merupakan editor dan browser web multiplatform. Dengan fitur editornya, Amaya ini sangat cocok disandingkan pada pengguna dengan keperluan kolaboratif publishing dan browsing, seperti webmaster/pemilik web.
18. Arachne
http://home.arachne.cz/
Arachne ini merupakan browser grafis dengan berbasis DOS.
19. Dillio
http://www.dillio.org/
Dillio ini merupakan browser berbasis bahasa pemrograman C.
20. Epiphany
http://www.gnome.org/projects/epiphany/
Browser untuk desktop GNOME ini dapat membantu anda untuk dengan mudah memfokuskan pada isi website dengan pilihan import dari browser lain.
21. HotJavaBrowser
http://java.sun.com/products/archive/hotjava/3.0/index.html
Dengan dibuat dengan bahasa pemrograman java, browser ini merupakan browser pertama yang dapat berfungsi menampilkan applet java.

22. Konqueror

http://www.konqueror.org/
Berbasis pada mesin rendering HTML, Konqueror ini merupakan browser opensource untuk semua platform, terutama linux yang dapat mengantikan fungsi internet explorer.
23. Links
http://links.sourceforge.net/
Browser web yang berumur sangat tua ini untuk jaman sekarang merupakan browser teks open source yang mendukung tabel HTML, tetapi masih banyak digunakan oleh para programmer web.
24. Lolifox
http://lolifox.com/
Lolifox ini merupakan browser web yang seperti analogi firefox untuk pecinta animasi dengan banyaknya animasi menarik.
25. Mozilla SeaMonkey
http://www.mozilla.org/projects/seamonkey/
Browser dari mozilla ini merupakan browser yang cocok untuk kebutuhan browsing seperti integrasi dengan chatting dan fungsionalitas e-mail.
26. NetScape
http://browser.netscape.com/
Netscape ini merupakan salah satu dari browser tertua dengan maraknya evolusi internet. Browser ini bisa anda gunakan untuk banyak platform dengan fitur-fitur menarik seperti update berita, dll.
27. Off By One Web Browser
http://offbyone.com/offbyone/
Browser ini merupakan browser terkecil untuk platform windows.
28. Palary Browser
http://palary.org/
Palary browser ini merupakan browser yang bisa anda personalisasi untuk pengguna dengan kebutuhan keamanan yang bagus dan fitur bookmarking potabel.

29. Safari

http://www.apple.com/safari/
Safari ini merupakan browser terbaik untuk pengguna Mac.
Sumber: berbagai sumber

sumber: http://artikeltik.com